Perilaku Etika dalam Bisnis
1. Lingkungan
Bisnis yang Mempengaruhi Perilaku Etika
Tujuan dari sebuah bisnis kecil adalah
untuk menuumbuh atau menghasilkan uang.
Faktor yang mempengaruhi perilaku etika
bisnis, yaitu :
a.
Faktor
Perbedaan Budaya
b.
Faktor
Perilaku Organisasi
Faktor lain yang mempengaruhi perilaku
etika bisnis, yaitu :
a.
Physial : Kualitas
air, udara dan keamanan.
b.
Moral :
Kebutuhan kejujuran dan keadilan.
c.
Econimic : Kelemahan
tekanan untuk bertahan.
d.
Accountability : Kebutuhan
akan transparasi.
e.
Institutional
Reinforcement : Hukum / UU untuk mereformasi
praktik bisnis dan profesi.
2. Kesalingan
– Ketergantungan antara Bisnis dan Masyarakat
Dalam setiap
sesuatu yang berada dimuka bumi ini saling ketergantungan satu sama lainnya.
Hal ini tidak bisa dihindarkan sama dengan berbisnis dalam dunia berbisnis
tidak bisa berjalan tanpa adanya peranan dari masyarakat yang ikut serta
menjalankan sistem ruang lingkup bisnis itu sendiri. Sebagaimana peranan bisnis
terhadap masyarakat yang sangat saling berkaitan.
3. Kepedulian
Perilaku Bisnis Terhadap Etika
Sebuah
perusahaan dalam berbisnis tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat
(konsumen). Namun mampu juga menyediakan sarana yang dapat menarik peminat
konsumen.
Faktor yang berkaitan, yaitu :
a.
Pemenuhan
Kebutuhan.
b.
Keuntungan
Usaha.
c.
Pertumbuhan
dan Perkembangan yang berkelanjutan.
d.
Tanggung
Jawab sosial.
4. Perkembangan
Dalam Sistem Etika Bisnis
Menurut K. Bertens dalam buku nya
Pengantar Etika Bisnis, perkembangan etika bisnis di bagi menjadi 5 periode yaitu
:
e.
Situasi
Dahulu
Pada awal
sejarah filsafat, plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki
bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan dalam
konteks itu mereka membahas juga bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga
harus diatur.
f.
Masa
Peralihan
Dalam tahun
1960-an terjadi perkembangan baru yang bisa dilihat sebagai persiapan langsung
bagi timbulnya etika bisnis dalam dekade berikutnya. Dasawarsa 1960-an ini di
Amerika Serikat ditandai oleh pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas,
revolusi mahasiswa, penolakan terhadap establishment. Hal ini memberi perhatian
pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah
baru dengan nama Business and Society.
g.
Etika
Bisnis Lahir di Amerika Serikat
Etika bisnis
sebagai suatu bidang intelektual dan akademis dengan identitas sendiri mulai
terbentuk di Amerika Serikat sejak tahun 1970-an. Sejumlah filsuf mulai
terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis sekitar bisnis, dan etika bisnis
dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi
dunia bisnis di Amerika Serikat.
h.
Etika
Bisnis Meluas Ke Eropa
Di Eropa Barat
etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang sepuluh tahun kemudian. Pada
tahun 1987 didirikan European Business Ethics Network (EBEN) yang bertujuan
menjadi forum pertemuan antara akademis dari universitas serta sekolah bisnis,
para pengusaha dan wakil-wakil dari organisasi nasional dan internasiona.
i.
Etika
Bisnis Menjadi Fenomena Global
Dalam dekade
1990-an etika bisnis tidak terbatas lagi pada dunia barat.Tanda bukti terakhir
bagi sifat global etika bisnis adalah didirikannya International Society for
Business, Economics, and Ethics (ISBEE) di Tokyo pada 25-28 Juli 1996.
5. Etika
Bisnis dan Akuntan
Dalam
menjalankan profesinya seorang akuntan di Indonesia diatur oleh suatu kode
etika Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Kode etika Ikatan Akuntansi Indonesia
merupakan tatanan etika dan prinsip moral yang diberikan pendoman kepada
akuntan untuk berhubungan dengan klien, sesame anggota akuntan dan masyarakat.
Faktor dalam menciptakan etika bisnis,
yaitu :
a.
Pengendalian
Diri.
b.
Pengembangan
Tanggungan Jawab Sosial (Social Responsibility).
c.
Mempertahankan
Jati Diri.
d.
Menciptakan
Persaingan yang Sehat.
e.
Menerapkan
Konsep
f.
Menhindarkan
Sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan komisi).
g.
Mampu
Menyatakan yang Bener itu Bener.
h.
Menumbuhkan
Sikap Saling Percaya antara Golongan Pengusaha.
i.
Konsekuen
dan kosisten dengan Aturan main Bersama.
j.
Memelihara
Kesepakatan.
k.
Menuangkan
ke dalam Hukum Positif.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno dan I Cenik Ardana,
2013. Etika Bisnis dan Profesi : Tantangan
Membangun Manusia Seutuhnya, Jakarta :
Salemba Empat.
Bertens, K, 2000. Pengantar Etika
Bisnis, Edisi Keenam, Yogyakarta: Kanisius
Tidak ada komentar:
Posting Komentar