Industrialisasi
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Industri
adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah
jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan
keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian
dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam
bentuk jasa.
Industrilisasi
merupakan usaha pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan. Sejarah hidup manusia
tidak terlepas dari keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia
mempunyai metode untuk memenuhinya sesuai dengan zamannya. Mulai zaman
prasejarah, kita mengenal kehidupan manusia purba masa berburu dan mengambil
makanan, atau dikenal food gathering. Kemudian, masa berternak dan
bercocok tanam atau food producing.
1.2 Rumusan
Masalah
·
Konsep
dan tujuan apa yang ada pada Industrialisasi ?
·
Apa
saja faktor pendorong yang ada pada Industrialisasi ?
·
Permasalahan
apa yang terjadi pada Industrialisasi ?
·
Apa
saja strategi pembangunan sektor industri ?
·
Bandingkan
peran sektor industri dengan faktor lainnya pada data statistik PDB !
1.3 Tujuan
Masalah
·
Mengetahui
konsep dan tujuan pada industrialisasi.
·
Mengetahui
faktor pendorong pada industrialisasi.
·
Mengetahui
permasalahan pada industrialisasi.
·
Mengetahui
strategi atau tujuan pembangunan sektor industri.
·
Membandingkan
peran sektor industri dengan faktor lainnya pada data statistik PDB.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep dan Tujuan Industrialisasi
Industri
adalah bidang matapencaharian yang menggunakan ketrampilan dan ketekunan kerja
(bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan
hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya
dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan
(ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan
pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin
jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya dan politik.
Awal
konsep industrialisasi revolusi industry abad 18 di Inggris adalah dalam
pemintalan dan produksi kapas yang menciptakan spesialisasi
produksi.selanjutnya penemuan baru pada pengolahan besi dan mesin uap sehingga
mendorong inovasi baja,dan begitu seterusnya,inovasi-inovasi bar uterus
bermunculan. Industri merupakan salah satu strategi jangka panjang untuk
menjamin pertumbuhan ekonomi.
Tujuan
industrialisasi itu sendiri adalah untuk memajukan sumber daya alam yang
dimiliki oleh setiap Negara,dengan didukung oleh sumber daya manusia yang
berkualitas,dengan industrialisasi ini maka,Negara berkembanga yang mampu
memanfaatkannya dengan baik,maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Negara
tersebut.
2.2 Faktor-faktor Pendorong Industrialisasi
Faktor-faktor pendorong industrialisasi itu sendiri adalah :
2.2 Faktor-faktor Pendorong Industrialisasi
Faktor-faktor pendorong industrialisasi itu sendiri adalah :
·
Kemampuan
teknologi dan inovasi.
·
Laju
pertumbuhan pendapatan nasional per-kapita.
·
Kondisi
dan struktur awal ekonomi dalam negeri.
·
Besar
pangsa pasar DN yang ditentukan tingkat pendapatan dan jumlah penduduk.
·
Ciri
industrialisasi yaitu cara pelaksanaan industrialisasi seperti tahap
implementasi.
·
Keberasaan
SDA(sumber daya alam).
·
Kebijakan
atau strategi pemerintah.
2.3 Permasalahan Industrialisasi
Kendala
bagi pertumbuhan industri di dalam negeri adalah ketergantungan terhadap bahan
baku serta komponen impor. Mesin-mesin produksi yang sudah tua juga menjadi
hambatan bagi peningkatan produktivitas dan efisiensi.
Permasalahan-permasalahan tersebut telah menurunkan daya saing industri dalam negeri.
Secara
umum, industri manufaktur di Negara-negara berkembang masih terbelakang jika
dibandingkan dengan sector yang sama di Negara maju, walaupun di Negara-negara
berkembanga ada Negara-negara yang industrinya sudah sangat maju. Dalam kasus
Indonesia, UNIDO (2000) dalam studinya mengelompokkan masalah yang dihadapi
industri manufaktur nasional ke dalam 2 kategori, yaitu kelemahan yang bersifat
structural dan yang bersifat organisasi.
Kelemahan-kelemahan structural di
antaranya:
·
Basis
ekspor dan pasarnya yang sempit.
·
Pasar
tekstil dan pakaian jadi sangat terbatas.
·
Tiga
Negara (US, Jepang dan Singapura), menyerap 50% dari total ekspor. manufaktur
Indonesia, sementara US menyerap hampir setengah total nilai ekspor tekstil dan
pakaian jadi.
·
Banyak
produk manufaktur padat karya yang terpilih sebagai produk unggulan. Indonesia
mengalami penurunan harga di pasar dunia akibat persaingan ketat.
·
Banyak
produk manufaktur yang merupakan ekspor tradisional Indonesia mengalami
penurunan daya saing.
·
Ketergantungan
impor yang sangat tinggi.
Kelemahan-kelemahan organisasi, di
antaranya:
·
Industri
skala kecil dan menengah (IKM) masih underdeveloped.
·
Konsentrasi
pasar.
·
Lemahnya
kapasitas untuk menyerap dan mengembangkan teknologi.
·
Lemahnya
SDM.
2.4 Strategi Pembangunan Sektor
Industri
Tujuan
pembangunan industri nasional baik jangka menengah maupun jangka panjang
ditujukan untuk mengatasi permasalahan dan kelemahan baik di sektor industri
maupun untuk mengatasi permasalahan secara nasional, yaitu:
·
Meningkatkan
penyerapan tenaga kerja industri.
·
Meningkatkan
ekspor Indonesia dan pember-dayaan pasar dalam negeri.
·
Memberikan
sumbangan pertumbuhan yang berarti bagi perekonomian.
·
Mendukung
perkembangan sektor infrastruktur.
·
Meningkatkan
kemampuan teknologi.
·
Meningkatkan
pendalaman struktur industri dan diversifikasi produk.
·
Meningkatkan
penyebaran industri.
Bertitik
tolak dari hal-hal tersebut dan untuk menjawab tantangan di atas maka kebijakan
dalam pembangunan industri manufaktur diarahkan untuk menjawab tantangan
globalisasi ekonomi dunia serta mampu mengantisipasinya.
Persaingan
internasional merupakan suatu perspektif baru bagi semua negara berkembang,
termasuk Indonesia, sehingga fokus dari strategi pembangunan industri di masa
depan adalah membangun daya saing industri manufaktur yang berkelanjutan di
pasar internasional. Untuk itu, strategi pembangunan industri manufaktur ke
depan dengan memperhatikan kecenderungan pemikiran terbaru yang berkembang saat
ini, adalah melalui pendekatan klaster dalam rangka membangun daya saing
industri yang kolektif. Sektor industri prioritas tersebut dipilih berdasarkan
keterkaitan dan kedalaman struktur yang kuat serta memiliki daya saing yang
berkelanjutan serta tangguh di pasar internasional.
Dengan
memperhatikan permasalahan yang bersifat nasional baik di tingkat pusat maupun
daerah dalam rangka peningkatan daya saing, maka pembangunan industri nasional
yang sinergi dengan pembangunan daerah diarahkan melalui dua pendekatan.
Pendekatan
top-down
yaitu pembangunan
industri yang direncanakan (by design) dengan memperhatikan prioritas yang
ditentukan secara nasional dan diikuti oleh partisipasi daerah.
Pendekatan
bottom-up
yaitu melalui
penetapan kompetensi inti yang merupakan keunggulan daerah sehingga memiliki
daya saing. Dalam pendekatan ini Departemen Perindustrian akan berpartisipasi
secara aktif dalam membangun dan mengembangkan kompetensi inti daerah tersebut.
Hal ini sekaligus merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
daerah, yang pada gilirannya dapat mengurangi tingkat kemiskinan dan
pengangguran.
2.5 Data Statistik Industrialisasi
Perkembangan
Impor Indonesia Berdasarkan Sektor



(Dalam US$)
Sektor
|
2010
|
2011
|
Peran
Th. 2011 (%) |
I. MIGAS
|
27.412.657.296
|
40.701.517.299
|
22,94%
|
1.Minyak Mentah
|
8.531.249.355
|
11.154.455.409
|
6,29%
|
2. Hasil Minyak
|
18.018.190.027
|
28.134.582.256
|
15,86%
|
3. Gas
|
863.217.914
|
1.412.479.634
|
0,80%
|
II. NON MIGAS
|
108.250.626.752
|
136.734.038.437
|
77,06%
|
1. Pertanian
|
6.187.938.604
|
9.395.793.894
|
5,30%
|
2. Industri
|
101.115.406.556
|
126.099.549.960
|
71,07%
|
3. Tambang
|
934.618.593
|
1.228.726.265
|
0,69%
|
4. Lainnya
|
12.662.999
|
9.968.318
|
0,01%
|
TOTAL
|
135.663.284.048
|
177.435.555.736
|
100,00%
|
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
pembahasan yang telah disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa Industrilisasi
merupakan usaha pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan. Sejarah hidup manusia
tidak terlepas dari keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia
mempunyai metode untuk memenuhinya sesuai dengan zamannya. Langkah yang diambil
yaitu dalam masalah industri, Industri memang menjadi faktor fenomenal untuk
menunjang perdagangan. Mereka saling bersaing untuk mendapatkan tempat di pasar
global.
3.2 Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar