Senin, 05 Januari 2015

Usaha Catering



Usaha Catering

1.   Pendahuluan

1.1 Latar Belakang
Industri makanan merupakan industri yang paling banyak tersebar di Indonesia maupun di dunia. Karena sifatnya yang ada kaitannya dengan urusan perut, maka industri makanan menjadi salah satu usaha yang tidak akan habis atau punah.
Pesatnya industri tersebut, belakangan terus menggairahkan minat pengusaha untuk melakukan bisnis makanan. Bukan hanya restoran dan kafe yang banyak bermunculan. Namun, bisnis rumahan seperti bisnis katering yang saat ini banyak bermunculan pun makin gencar bersaing di pasaran.
Karena tingginya tingkat kebutuhan, usaha ini menjadi bisnis yang cukup menjanjikan. Dengan perpaduan menjalankan hobi sekaligus mendapatkan keuntungan, bisnis ini menjadi sangat menarik terutama bagi kaum hawa, yang memang biasanya lebih ahli pada urusan yang satu ini. Kalaupun kita tidak memiliki keahlian memasak, kita tinggal mencari koki atau juru masak. Kedua, membuka bisnis katering, modal pertama cukup memanfaatkan dapur yang telah ada. Ketiga, bisnis ini cukup dengan pengetahuan yang relatif sederhana.
Usaha katering merupakan usaha yang paling populer di bidang boga. Di setiap kesempatan dan momen kita sering menjumpai aneka makanan enak yang disajikan dengan menarik oleh pengusaha catering. Usaha catering merupakan usaha yang cocok.

1.2 Rumusan masalah
1.  Apa saja faktor pendorong yang menyebabkan usaha catering tumbuh dengan cepat ?
2. Dimana saja usaha catering dapat diterapkan ?
3. Apa saja dasar pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki ?
4. Apa saja modal yang diperlukan untuk membuka catering ?
5. Apa saja langkah – langkah yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha catering ?
6. Strategi apa yang dibutuhkan dalam membuka usaha catering ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui faktor pendorong usaha catering tumbuh dengan cepat.
2. Mengetahui beberapa tempat usaha catering yang dapat diterapkan.
3. Mengetahui dasar pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki.
4. Mengetahui perkiraan modal yang diperlukan untuk membuka usaha catering.
5. Mengetahui langkah - langkah dalam menjalankan usaha catering.
6. Mengetahui strategi dalam membuka usaha catering.

2. Isi (Pembahasan)
2.1 Faktor pendorong usaha catering tumbuh dengan cepat.
Usaha catering tumbuh dengan cepat dikarenakan :
1. Perubahan Demografis
Semua orang pasti butuh makan. Meningkatnya Populasi manusia yang hidup melalui makan dan minum, membuat usaha katering pun akan bermunculan dimana-mana.

2. Perubahan Sosial
Meningkatnya jumlah wanita pekerja mengembangkan dari fungsi di dalam rumah ke fungsi di luar rumah. Hal ini menghasilkan pertumbuhan pesat dalam industri jasa tertentu termasuk jasa health care, pendidikan, makanan cepat saji/katering, jasa pribadi lainnya.

3. Perubahan Perekonomian
Meningkatnya spesialisasi mengarahkan pada kepercayaan yang lebih besar terhadap penyedia jasa catering.

2.2 Usaha katering dapat diterapkan di beberapa tempat, yaitu :
                  
- Katering Rumah,
usaha jasa boga yang melayani pesanan sampai dengan 100 orang. Meliputi rantangan untuk rumah tangga, pesanan prasmanan untuk arisan/pengajian, pesanan nasi box untuk 20-100 porsi, dan pesanan nasi tumpeng.
- Katering Sekolah,
yaitu katering makan pagi/siang untuk Anak sekolah. Biasanya disajikan dalam rantang/tromol makan khusus anak-anak.
- Katering Kantor,
yaitu rantangan karyawan kantor, nasi box atau prasmanan untuk perayaan/syukuran di kantor.
- Katering Acara Khusus / Hajatan,
Seperti pernikahan dan perayaan. Umumnya menggunakan sistem prasmanan, tetapi kadang ditambah pula dengan pesanan nasi box dan tumpeng.
  
2.3 Dasar Pengetahuan dan ketrampilan yang harus dimiliki :

- Aneka masakan dan variasinya. Memasak memang urusan selera, tetapi tetap ada standart tersendiri yang harus dikuasai.
- Kita harus pintar mengelola bahan-bahan makanan dan penggunaannya agar tidak boros dan terhindar dari kerugian.
- Perhatikan cara memasak dan menyimpan hasil masakan dengan baik. Hal ini sangat penting untuk menghindari masakan menjadi basi/bau akibat penanganan atau penyimpanan yang salah.
- Teknik berbelanja dan memilih bahan makanan agar perhitungan biaya tidak bengkak.
  Informasi tempat berbelanja bahan makanan yang berkualitas baik dengan harga              miring. Terkadang perlu sumber dari beberapa tempat untuk mendapatkan bahan makanan   yang baik. Misalnya, untuk sayuran segar dan murah sebaiknya dibeli di pasar A, tetapi untuk daging sapi lebih baik dibeli di pasar B. Membeli daging ayam dan sapi ada yang menggunakan pesan-antar.
-  Informasi tempat persewaan peralatan makan dan penyajian (pemanas, pemanas sup,pyrex) yang lengkap dan murah. Lebih baik kita tahu lebih dari satu tempat persewaan untuk menghindari kekosongan barang pada saat-saat ramai.
-  Membina hubungan dengan siapa saja, bahkan dengan pesaing atau sesama pengusaha catering. Kita juga harus tahu harga yang ditetapkan pengusaha catering lainnya agar bisa menentukan harga yang pas.

2.4 Perkiraan modal yang diperlukan untuk membuka usaha catering:
- Peralatan memasak.
Untuk memasak 100 porsi misalnya, bisa dikerjakan dengan peralatan memasak yang ada dalam rumah tangga sehingga tidak perlu terburu-buru menanam modal hanya untuk membeli peralatan baru.
- Ruangan / dapur.
Untuk katering rumahan, ruangan khusus tidak perlu disiapkan. Namun sebaiknya tata dapur Anda sedemikian rupa untuk memudahkan pekerjaan dan tambahkan rak-rak khusus untuk tempat perlengkapan memasak.
- Rak khusus untuk bumbu-bumbu dapur.
Kalau perlu beri label pada tempat masing-masing bumbu untuk memudahkan proses memasak.
- Keuangan.
Sebagai pemula, biasanya Anda belum bisa berutang alias masih memakai modal sendiri. Modal yang Anda perlukan untuk berbelanja bahan-bahan makanan berkisar 60% dari harga makanan yang dipesan. Untuk pelanggan baru, tidak ada salahnya Anda meminta uang muka untuk meminimalkan modal.

2.5  Langkah - langkah dalam Menjalankan Usaha Catering :

-  Untuk tahap awal, sebaiknya terima pesanan khusus makanan saja, tidak termasuk pelayanan dan peralatan makan.
         - Kuasai resep pilihan dan jadikan andalan usaha katering Anda.
        Jaga kebersihan dapur, peralatan masak/makan Anda.Pastikan juga kebersihan dan kualitas bahan makanan yang akan diolah. Hal ini penting dilakukan agar terjamin kebersihan masakannya dan menghindari masakan cepat basi/beracun.
-  Mulailah untuk memisahkan uang usaha dengan pribadi sehingga keuntungan lebih terlihat. Buat pembukuan sederhana dari pengeluaran dan pemasukan uang setiap pesanan,seperti belanja bahan, membayar tenaga, menyewa peralatan, transportasi dll. Biasakan meminta kwitansi setiap pembelian, membuat tanda terima setiap menyerahkan pesanan, dan membuat kwitansi setiap penagihan.
-  Setiap kali ada keuntungan, tanbahkan sebagai modal kerja atau investasikan untuk menambah peralatan memasak sehingga peralatan Anda semaki lengkap.
-  Jalin hubungan baik dengan pelanggan karena hal ini secara tidak langsung bisa mempromosikan usaha Anda.
-  Jika menawarkan catering ke kantor, usahakan buat surat penawaran resmi dan lampiri dengan aneka pilihan menu Anda.
-  Jangan lupa minta konfirmasi pesanan, yang bisa berupa tanda jadi sebesar 50% atau surat pesaanan tertulis. Hal ini untuk mengantisipasi kerugian akibat pembatalan pesanan secar sepihak.
-  Tidak perlu mempunyai semua stok bahan makanan. Ada bahan makanan yang bisa dibeli dan dikerjakan sehari sebelum pesanan diantar, seperti kerupuk, kentang goreng, dan bawang goreng. pastikan disimpan dalam wadah yang kedap udara agar terjaga kerenyahannya.
-  Jika makanan harus diantar ke tempat pemesan, perhitungkan waktu memasak serta waktu dan jarak pengantaran. Jangan lupa masukkan biaya pengantaran ke dalam komponen harga.
-  Jika usaha Anda makin berkembang dan telah menerima pesanan yang sifatnya rutin, Anda boleh mempertimbangkan menambah tenaga. Namun, usahakan mencari tenaga harian/honorer, yaitu saudara atau tetangga yang tahu tentang masakan. Anda juga membutuhkan sertifikasi yang diperoleh dari Departemen Kesehatan tentang standar usaha catering. Sertifikasi penting dimiliki jika Anda ingin menawarkan bisnis catering pada perusahaan atau pemilik/pengelola gedung.
-  Beranikan menerima tawaran pesanan prasmanan/buffet jika ingin cepat maju. Anda bisa menyewa peralatan jika belum punya dan mempekerjakan saudara/tetangga untuk membantu. Bahkan Anda bisa memesan beberapa makanan, seperti siomay, soto mie, dan puding kepada orang lain, tetapi kualitas rasa dan penyajian tetap Anda kontrol.
-  Tambah pengetahuan tentang memasak, mengolah, dan menyajikan makanan serta manajemen dan pemasarannya dengan kursus, seminar dan workshop, serta membaca buku, majalah dan koran.
-  Gabung dengan asosiasi bisnis boga atau penggemar/hobi memasak untuk mengetahui trend dan kebutuhan di bisnis ini.

2.6 Strategi dalam Membuka Usaha Catering :

Dalam dunia usaha, kita harus pintar-pintar menarik pelanggan dan menjaga agar pelanggan tersebut tidak kabur ke tempat lain.
Satu tips penting :
"Tunjukkan perhatian dan penghargaan kepada teman/kerabat yang sudah membantu mempromosikan usaha Anda sehingga Anda mendapat order berikutnya. Tidak perlu mahal, misalnya berikan seloyang puding, makaroni panggan, atau setoples kue. Dengan perhatian/bonus tersebut dia akan lebih senang membantu promosi Anda."


3. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
Dalam membuat atau memulai bisnis usaha catering kita perlu persiapan (Catering Services) dan perlu sebuah “business planning“. Tidak perlu yang rumit, Karena terlalu rumit pun malah makan waktu. Misalnya membuat rencana sampai 6 bulan. Rencana usaha diperlukan untuk perlindungan bisnis kita. Kita perlu memiliki wawasan yang luas, dan tiap masalah minimal telah kita periksa. Mulai dari masalah produksi, staf, produknya (menu), pemasaran, logistik, dan promosi seprti dalam acara family, gathering atau Catering Wedding, semuanya harus masuk “check-list“. Anda tidak perlu membuat rencana kerja setebal laporan penelitian tapi cukup 2-5 halaman saja. Segala aspek dari bisnis catering dan Catering Reception telah Anda pikirkan. Melahirkan bisnis seperti sebuah keluarga melahirkan bayi mereka harus bertanggung jawab untuk merawat, mendidik dan membesarkannya dan “ini butuh waktu dan manajemen yang baik” sehingga bisa berguna bagi keluarga, agama dan negara.



DAFTAR  PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar