Selasa, 30 Desember 2014

Usaha Keripik Singkong



Bisnis dan Usaha Keripik Singkong

1.      Pendahuluan

1.1  Latar belakang
Saat ini kebutuhan akan makanan yang bervariasi dan juga bernilai gizi tinggi telah mengalami peningkatan. Salah satu bahan pangan yang harus atau mesti dipertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan ini adalah umbi-umbian seperti singkong. Selama ini, di daerah - daerah pedesaan, para petani hanya menjual singkong secara langsung tanpa mengalami proses pengolahan terlebih dahulu. Sehingga harga jualnya sangat rendah dan tidak bisa memberikan pendapatan lebih bagi para petani. Dengan mengetahui pemanfaatan dan produk-produk apa saja yang dapat dihasilkan dari singkong tentu akan mendorong dan memotivasi petani untuk memanfaatkan hasil pertaniannya agar memperoleh penghasilan yang lebih tinggi. Singkong dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan yang enak dan juga bernilai gizi tinggi
Dari berbagai jenis makanan di Indonesia keripik singkong merupakan produk yang cocok untuk kalangan petani, selain proses pembuatannya yang cukup mudah, keripik singkong merupakan makanan ringan yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Bahkan keripik singkong menjadi makanan khas Indonesia yang digemari oleh banyak masyarakat. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya usaha kecil yang memjual keripik singkong.
Apabila dilihat dari ekonomis, usaha pembuatan keripik singkong mempunyai prospek yang menggembirakan. Karena dengan harga yang terjangkau, konsumen bisa menikmati keripik singkong yang renyah, gurih, dan nikmat. Seiring dengan populernya keripik singkong sebagai makanan ringan yang lezat dan bernilai gizi tinggi, maka permintaan konsumen dan pasar terhadap keripik singkong di berbagai daerah terus meningkat.

1.2  Rumusan masalah
1.    Bagaimana kriteria singkong yang baik untuk bahan makanan ?
2.    Bagaimana cara pembuatan keripik singkong ?

1.3  Tujuan
1.    Mengetahui kriteria singkong yang baik untuk bahan makanan.
2.    Mengetahui cara pembuatan keripik singkong.

2. Isi (Pembahasan)

2.1 Kriteria singkong yang baik untuk bahan makanan
 Singkong lebih dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu. Secara keseluruhan tumbuhan ini telah dimanfaatkan, baik daun maupun akarnya. Bagian akar disebut juga umbi, dengan dagingnya berwarna putih atau kekuning-kuningan bila dalam keadaan segar. Umbi singkong tidak tahan disimpan lama tanpa perlakuan khusus setelah dipanen kurang lebih selama dua hari. Pada saat itu, singkong telah mengandung racun yang ditandai oleh perubahan warna daging buahnya menjadi biru gelap. Racun itu adalah asam sianida.   
 Ada beberapa jenis singkong yang dikembangkan di Indonesia. Jenis atau varietas singkong digolongkan berdasarkan kadar asam sianida yang dikandungnya. Ada jenis singkong manis dan singkong pahit. Singkong manis dapat digunakan langsung karena mempunyai kadar asam sianida relatif rendah. Yakni kadarnya di bawah 40 mg asam sianida per kilogram (kg) umbi yang masih segar. Kadar sianida di bawah 40 mg dapat hilang ketika singkong dibilas air atau dimasak sampai matang, sehingga tetap menjadikan umbi singkong tidak dapat dikonsumsi secara langsung dalam keadaan mentah. Untuk kelompok singkong manis, diantaranya gading, adira I, mangi, betawi, metega, randu ranting, dan kaliki. Jenis singkong pahit mempunyai kadar asam sianida di atas 50 mg/kg umbi segar. Umumnya  digunakan untuk keperluan industri, seperti industri tapioka. Golongan singkong pahit adalah basiorao,  adira IV, muara, tapikuru, bogor, adira II, dan SPP. Berdasarkan penelitian beberapa ahli, dikatakan bahwa semakin tinggi kadar asam sianida dalam umbi, maka rasanya akan semakin pahit. Beberapa cara telah diterapkan untuk mengurangi senyawa racun itu, seperti perebusan, pemanasan, pengukusan, pencucian, dan pengeringan. Cara pencucian tergolong efektif untuk mengurangi racun sianida  karena asam sianida mudah terlepas ke dalam air rendaman. Sementara cara pengeringan dapat menguapkan senyawa beracun tersebut.
Hal terpenting untuk diperhatikan dalam menghidangkan aneka macam makanan dari bahan singkong yang aman dari racun ini adalah memilih umbi singkong dari jenis singkong manis dan melakukan proses pencucian seperti yang dianjurkan. Kadar asam sianida yang rendah di bawah 40 mg/kg umbi segar relatif aman, tidak membahayakan kesehatan, dan berasa manis. Karena itu, apabila mengkonsumsi umbi singkong dan beberapa jenis umbi - umbi lain yang mengandung sianida, sebaiknya memilih jenis umbi yang memiliki kadar asam sianida rendah dan masih dalam keadaan segar serta memperhatikan cara pengolahan untuk menghilangkan racunnya.

2.2  Pembuatan keripik singkong
Pembuatan keripik singkong sangat sederhana dan tidak dibutuhkan keahlian khusus, tetapi perlu diperhatikan dalam memilih singkong dan teknik pembuatannya. Apabila menggunakan bahan singkong yang berkualitas baik dan juga teknik pembuatan yang baik, maka akan menghasilkan keripik singkong yang enak dan renyah. Singkong yang baik untuk keripik adalah singkong yang masih muda yang berumur sekitar 3 bulan,tidak memiliki banyak serat, dan diolah ketika singkong masih dalam keadaan segar.
Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan keripik singkong adalah singkong, garam, bawang putih, air kapur sirih, air dan minyak goreng. Tahap-tahap pembuatan keripik singkong adalah sebagai berikut :
1.    Langkah awal pembuatan keripik singkong diawali dari memanen singkong yang sudah berumur sekitar 3 bulan. Dipilih singkong yang tidak terlalu tua, karena biasanya singkong yang tua cenderung lebih keras dibandingkan singkong yang muda.
2.    Singkong yang sudah dipanen lalu dibersihkan  dari kulit arinya,pembersihan ini dilakukan hingga tidak ada lagi kulit ari yang tersisa kemudian dicuci hingga bersih. Jika sudah di cuci dengan bersih, singkong tersebut di iris - iris. Pengirisan bisa dilakukan dengan dua cara yaitu vertikal dan horizontal, menurut selera dan nilai jualnya. Irisan harus tipis dan rata agar tidak keras.
3.    Bawang putih dan garam dihaluskan,kemudian dimasukkan ke dalam air,dan ditambahkan sedikit air kapur sirih.
4.    Kemudian irisan singkong dimasukkan ke dalam air yang sudah dibumbui lalu direndam ( sekitar setengah jam atau semalaman agar bumbunya meresap). Setelah itu ditiriskan, singkong yang telah direndam tersebut dikeringkan hingga benar - benar kering tanpa terkena sinar matahari secara langsung.
5.    Setelah singkong selesai dibersihkan dan diiris, kemudian masuk ke tahap penggorengan. Di saat menggoreng singkong, harus selalu dilakukan pengecekan agar tidak lengket satu sama yang lain. Dan dipastikan minyak untuk menggoreng singkong dalam keadaan cukup panas.
6.    Setelah keripik matang (bagian tepi irisan singkong bewarna kecoklatan), keripik singkong ditiriskan, selanjutnya keripik siap masuk ketahap berikutnya yaitu proses penimbangan dan pengemasan. Dalam proses ini tidak boleh sembarangan mengemasnya, harus dilakukan dengan teliti agar kemasan tertutup dengan benar.

3. Penutup
3.1  Kesimpulan
            Singkong yang baik untuk digunakan sebagai bahan makanan adalah singkong manis, karena memiliki kadar asam sianida yang relatif rendah sehingga tidak beracun jika dikonsumsi. Selain itu juga harus diperhatikan dalam cara pengolahannya serta memilih singkong yang masih segar untuk dijadikan bahan makanan.
            Singkong dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, salah satunya adalah keripik singkong. Dalam proses pembuatan  keripik, ada beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu pemilihan, pencucian, pemotongan, penggorengan, dan pengemasan.
            Dalam membuat suatu usaha, tujuan yang paling utama adalah memperoleh keuntungan. Dengan mengolah singkong menjadi keripik, akan diperoleh keuntungan yang lebih besar daripada menjual singkong secara langsung tanpa proses pengolahan. Dalam pembuatan usaha ini, diperlukan modal yang lebih besar, namun keuntungan yang diperoleh juga lebih besar, dan dari keuntungan tersebut, selain dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, juga dapat digunakan untuk modal usaha selanjutnya. Sehingga dengan usaha keripik singkong ini penghasilan petani akan meningkat.

3.2  Saran
Kita harus memahami peluang - peluang usaha yang ada disekitar. Dalam dunia agraris tentu banyak sekali hasil pertanian yang dapat diolah menjadi produk lain yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Sehingga dengan mengetahui cara pemanfaatan dari suatu hasil pertanian, kemudian menerapkannya dalam suatu usaha, akan diperoleh keuntungan yang lebih besar dan dapat meningkatkan penghasilan.




Daftar Pustaka

Adijaya, Yanto. 2012. Cara membuat keripik singkong, (Online), (http://www.resepsingkong.com/index.php/cara-membuat-keripik-singkong/) diakses 12 Januari 2013.

Husniati. 2010. Memilih Singkong Aman Dimakan, (Online), (http://www.radarlampung.co.id/read/opini/6565-memilih-singkong-aman-dimakan-) diakses 10 Januari 2013.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar