Rabu, 31 Desember 2014

Usaha Fasion



Bisnis dan Usaha Fasion

1.  Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Dunia fashion adalah dunia yang tidak pernah mati, selalu berubah dan memiliki trend-nya sendiri. Dari zaman dulu hingga sekarang, orang tidak pernah bosan mengikuti perkembangan fashion. Perempuan, sebagai pengguna dan pecinta fashion terbesar, cenderung memiliki anggapan bahwa fashion dapat menunjukan identitas diri, style, dan menambah kepercayaan diri. Anggapan itulah yang senantiasa membuat usaha fashion selalu menjanjikan. Fenomena tersebut dapat kita lihat di berbagai pusat perbelanjaan fashion yang tidak pernah sepi pengunjung dan pembeli.
Persaingan dunia fashion yang terbilang ketat, menuntut produsen/penjual pakaian dan pelengkap busana untuk terus membuat/menjual produk yang dapat menarik minat pembeli. Saat ini, fashion bukan hanya produk yang mengandalkan konsep kebutuhan konsumen saja, melainkan juga harus dapat memenuhi keinginan dan permintaan konsumen.
Satu sampai dua tahun belakangan ini, salah satu jenis fashion yang kembali diminati oleh konsumen adalah fashion bergaya etnis. Hal ini ditandai dengan banyaknya masyarakat yang menggemari batik, bukan hanya sebagai pakaian resmi melainkan pakaian untuk santai dan bergaya. Selain itu muncul pula corak-corak bernuansa tradisional dalam beberapa jenis pelengkap busana seperti tas, sepatu, dan kerudung.
Fenomena itulah yang menarik minat untuk mengembangkan usaha fashion (pakaian, sepatu, dan tas) yang bernuansa etnis. Diharapkan dengan dibukanya usaha ini, masyarakat dapat menemukan pakaian dan aksesoris bergaya etnis dengan model yang menarik dan tidak ketinggalan zaman.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai bisnis fashion ?
2. Apa saja strategi yang dapat diterapkan dalam bisnis fashion ?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan bisnis fashion ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai bisnis fashion.
2. Mengetahui beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam bisnis fashion.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan bisnis fashion.

2.       Isi (Pembahasan)
2.1 Beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai bisnis fashion
1. Bahan baku berupa tas dan sepatu dari bahan kanvas, dengan berbagai macam model (model tas pantovel, tas selempang, tas jinjing dsb) dan ukuran.
2. Satu set perlengkapan pembuatan tas.
3. Berbagai contoh desain gambar tas hasil kreasi anda maupun referensi dari internet atau buku dan majalah.
4. Lokasi tempat usaha yang strategis seperti mall, daerah dekat kampus dsb.
5. Perlengkapan untuk work shop seperti rak pajangan dsb.
6. Merekrut pegawai sebagai pengrajin ataupun penjaga.
2.2 Beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam bisnis fashion
1. Apabila jaringan penjualan kurang luas, dengan kecanggihan teknologi saat ini kita dapat melakukan promosi melalui media internet dan website
2. Mengusahakan setiap konsumen mendapatkan desain yang unik dan special. Dengan desain yang special (hanya dibuat satu) akan membuat konsumen merasa puas memiliki barang yang tidak ada kembarannya.
3. Menyediakan desain yang diproduksi masal untuk jenis barang dengan harga yang relatif lebih murah untuk variasi pilihan (terutama menyangkut soal harga). Perlu diingat meski diproduksi massal, jumlah produksinyapun perlu dibatasi.
4. Menggunakan label atau merk dagang yang unik sehingga mudah diingat
5. Sebagai ajang promosi, dapat mensponsori acara-acara mahasiswa dikampus dengan menggunakan produk yang penulis produksi.
6. Tampilan akhir (kemasan) produk yang unik dan menarik akan semakin menarik minat konsumen.
2.3  Kelebihan dan kekurangan bisnis fashion
1.    Kelebihan bisnis
Meningkatnya minat konsumen akan produk tas, menjadi salah satu keuntungan bagi bisnis ini. Karena saat ini tas menjadi salah satu kebutuhan wajib dalam berbusana, oleh sebagian besar masyarakat baik pria maupun wanita.
2.    Kekurangan bisnis
Hambatan yang sering dihadapi oleh bisnis ini antara lain melonjaknya harga bahan baku tas, biasanya semakin banyak permintaan tas maka bahan baku pun akan ikut langka dan harganya  melonjak.
3.    Penutup
Jenis usaha yang akan didirikan adalah bisnis pembuatan tas, ide usaha ini menarik terutama bagi para pemuda, disamping produksi fasion dalam hal ini tas tidak pernah mati karena selalu berinovasi sesuai dengan perkembangan zaman dan gaya hiddup, pemasaran produk pun mudah dan gampang ditembus, apalagi jika dengan harga relatif yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Uraian kelemahan produk bukan hambatan dalam merealisasikan kegiatan usaha, namun dengan menggunakan strategi pemasaran dan manajemen produksi yang berkualitas serta didukung dengan pengaturan rencana keuangan yang tepat akan memperjelas bahwasanya bisnis pembuatan tas ini layak untuk dijalankan.

DAFTAR PUSTAKA
  1. Ibrahim Yacob, H. M.Studi kelayakan Bisnis. Bandung. 2005.
  2. http://wikipedia.com/layoutpemasaran/html

Selasa, 30 Desember 2014

Usaha Lesehan



Bisnis dan Usaha Lesehan

1.       Pendahuluan

1.1  Latar Belakang
Dewasa ini seiring perkembangan zaman, semakin bertambah pula jumlah penduduk. Sejalan dengan itu dengan sedikit membaiknya kondisi ekonomi kita paska krisis, kita melihat dari sisi ekonomi dan konsumsi yang cukup menjanjikan. seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan gaya hidup yang ingin serba cepat tersaji. Sadar atau tidak, dengan pertumbuhan penduduk yang semakin banyak maka semakin banyak pula kebutuhan pangan yang harus disediakan.
Makan  adalah kebutuhan utama bagi seluruh makhluk hidup, tidak hanya manusia tetapi hewan serta tumbuhan juga membutuhkan makan. Sebab makanan itulah yang nantinya akan diolah dan dijadikan sumber energi, sehingga kita dapat terus beraktivitas. Umumnya orang akan memasak sendiri makanan yang akan ia makan, dengan maksud lebih hemat dan terjamin. Namun seiring berjalannya waktu, hal tersebut kini mulai berubah, dimana-mana tersebar lesehan  yang menyediakan berbagai jenis menu, terutama makanan siap saji. Selain karena lebih praktis dan harga yang ditawarkan tidak terlalu mahal, alasan lain yang membuat orang suka makan di lesehan ataupun warung-warung makan adalah karena adanya perbedaan suasana, serta kenyamanan yang di dapat dari fasilitas-fasilias yang memang sengaja disediakan demi kenyamanan para tamu. Waktu juga menjadi salah satu  alasan orang lebih memilih makan di lesehan, karena belum tentu semua orang sempat untuk menyediakan makanan di rumah. Hal tersebut yang membuat usaha lesehan dapat dijadikan sebagai peluang usaha yang menjanjikan. Karena peluang bisnis tersebut akan dibutuhkan sampai kapanpun, dan prospek kedepannya semakin bagus seiring bertambahnya jumlah penduduk.
Adapun usaha adalah salah satu kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk mencapai keberhasilan guna memenuhi kebutuhan finansial yang dikembangkan oleh pemilik Usaha terbagi menjadi tiga yaitu usah kecil, usaha menengah, dan usaha besar. Walaupun tingkatnya berbeda namun dalam menjalankannya sama-sama dibutuhkan tanggung jawab dan keberanian dalam menerima resiko. Serta cara pengembangannya pun relatif sama. Selain itu pengaruh tempat juga menentukan. Dengan pengelolaan yang baik usaha ini akan berjalan dengan sukses.

1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana cara membuka usaha lesehan ?
2. Berapa modal yang diperlukan untuk membuka usaha lesehan ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui persiapan awal dalam membuka usaha lesehan
2. Mengetahui perkiraan modal yang diperlukan untuk membuka usaha lesehan
2. Isi (Pembahasan)
2.1 Persiapan Awal Dalam Membuka Usaha Lesehan
Persiapan pertama untuk memulai bisnis apa saja, termasuk lesehan adalah mempersiapkan mental untuk menghadapi tantangan ketakutan dan keraguan akan kegagalan. Setelah langka pertama ini, kini menyangkut masalah operasional dari rencana usaha Anda. Masalah-masalah teknis yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu disiapkan rapi. Mulai dari menghitung kemampuan diri, keterampilan yang dimiliki yang menyangkut bidang pekerjaan itu, untuk lesehan makan minimal harus mengerti masakan. Bisa pintar memasak, lebih baik lagi ahli memasak. Namun, untuk menjadi pengusaha lesehan tidak harus menjadi ahli masah dulu, tetapi yang terpenting adalah mampu mengelola usaha itu, tenaga ahli yang bisa memasak bisa direkrut. Persiapan dalam memulai bisnis lesehan adalah tersedianya prasarana dan sarana. Pengertian tersedianya bukan berarti harus menjadi miliknya, tetapi bisa diperoleh dari meminjam atau menyewa terlebih dahulu, kecuali memang tersedia dana yang cukup yang sengaja diinvestasikan ke usaha Anda untuk jangka panjang. Prasarana adalah hal-hal kemudahan bersifat fisik maupun non fisik yang mendukung pengoperasian sarana-sarana atau alat-alat. Sedangkan sarana adalah alat-alat untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.
Dalam usaha lesehan, yang termasuk prasarana adalah tempat yang strategis, tenaga ahli (juru masak), modal usaha, dan izin usaha, sedangkan meja kursi, peralatan makan, peralatan masak, dan sebagainya adalah sarana.Bisnis makanan termasuk bisnis yang beresiko besar. Karena bisnis makanan beda dengan bisnis-bisnis lain. Kecuali yang kita jual adalah makanan kering, yang bisa bertahan sampai berbulan-bulan. Namun jika anda yakin pangsa pasarnya yang bagus, maka bisnis makanan akan memberi keuntungan yang berlipat ganda.Bisnis makanan bukan milik kaum wanita saja, banyak pria yang menjadi koki kelas dunia. Dan kebanyakan penjual makanan yang sukses adalah pria. Rasa masakannya pun tidak kalah dari masakan wanita.Untuk bisnis makanan, jika anda bingung memilih makanan apa yang akan dijual, anda bisa memulainya dari makanan kesukaan anda. Jika anda lebih berani, anda bisa memulainya dari makanan atau masakan khas yang banyak dijual disekitar tempat anda ingin berjualan, dan tentunya yang banyak dibutuhkan ditempat tersebut.
2.2 Perkiraan Modal yang diperlukan untuk Membuka usaha lesehan
- Peralatan memasak
Dalam hal ini saat membuka usaha untuk pertama kalinya sangat dibutuhkan peralatan-peralatan memasak seperti panci, kompor gas, dan sebagainya. Dimana dalam perkembangannya dapat ditambah jika lesehan tersebut sudah berkembang.
- Ruangan / dapur
Sebaiknya tata dapur sedemikian rupa untuk memudahkan pekerjaan dan tambahkan rak-rak khusus untuk tempat perlengkapan memasak.
- Rak khusus untuk bumbu-bumbu dapur
Kalau perlu beri label pada tempat masing-masing bumbu untuk memudahkan proses memasak.
- Keuangan
Sebagai pemula, biasanya Anda belum bisa berutang alias masih memakai modal sendiri. Modal yang Anda perlukan untuk berbelanja bahan-bahan makanan berkisar 60% dari harga makanan yang dipesan.
Mengenai masalah perhitungan biaya usaha, maka bisa diatur sbb:
-modal awal mendirikan usaha seperti, mendirikan bangunan, membeli peralatan masak, peralatan makan, dan perizinan
-modal pembelian persediaan bahan baku seperti bahan masakan (daging, beras, bumbu, sayur, dll), dan juga minuman
-modal operasional seperti gaji karyawan (jika ada) listrik, gas, telpon, dll. Khusus untuk modal pembelian bahan baku dan modal operasional, sebaiknya disiapkan untuk minimal 3 bulan ke depan, agar usaha tetap dapat berjalan selama 3 bulan pertama dan belum menghasilkan keuntungan.
3. Penutup
3.1 Kesimpulan
Usaha kuliner kini menjadi salah satu peluang usaha yang cukup menjanjikan. Selain karena semakin bertambahnya jumlah penduduk dari hari ke hari, perubahan ekonomi juga dapat mempengaruhi semakin majunya usaha-usaha rumah makan. Perlu diingat bahwa kegiatan wira usaha akan menunjang ekonomi keluarga / pemerintah, baik industri dan perdagangan. Pertumbuhan industri yang diikuti kemajuan perdagangan akan melahirkan kesempatan kerja baru. Lapangan kerja baru ini akan menampung tenaga kerja baru,yang pada hakekatnya mengurangi pengangguran, mengatasi ketegangan sosial, meningkatkan taraf hidup masyarakat, memajukan ekonomi bangsa dan negara, pada akhirnya menentukan pula keberhasilan pembangunan nasional.
Pada hakekatnya, kesuksesan dalam usaha kuliner kembali pada diri Anda sendiri. Dengan penanganan yang tepat dan ciri khas tersendiri, Anda akan meraih kesuksesan di dalam usaha ini. Dan setiap orang yang ingin melaksanakan sesuatu harus dilandasi dengan itikad baik. Agar semua kegiatan yang kita rencanakan dapat berjalan dengan lancar. Selamat menjadi usahawan sejati.

3.2 Saran
Kita sebagai manusia yang tak luput dari kekurangan atau kesalahan maka dari itu kita masih memerlukan kritik dan saran dari semua pihak dan apabila ada kekurangan/kesalahan dalam penyusunan proposal ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKA
Intisari 7 Resep Kaya ala Orang China.Chivita Books.Yogyakarta.2010


Usaha Keripik Singkong



Bisnis dan Usaha Keripik Singkong

1.      Pendahuluan

1.1  Latar belakang
Saat ini kebutuhan akan makanan yang bervariasi dan juga bernilai gizi tinggi telah mengalami peningkatan. Salah satu bahan pangan yang harus atau mesti dipertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan ini adalah umbi-umbian seperti singkong. Selama ini, di daerah - daerah pedesaan, para petani hanya menjual singkong secara langsung tanpa mengalami proses pengolahan terlebih dahulu. Sehingga harga jualnya sangat rendah dan tidak bisa memberikan pendapatan lebih bagi para petani. Dengan mengetahui pemanfaatan dan produk-produk apa saja yang dapat dihasilkan dari singkong tentu akan mendorong dan memotivasi petani untuk memanfaatkan hasil pertaniannya agar memperoleh penghasilan yang lebih tinggi. Singkong dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan yang enak dan juga bernilai gizi tinggi
Dari berbagai jenis makanan di Indonesia keripik singkong merupakan produk yang cocok untuk kalangan petani, selain proses pembuatannya yang cukup mudah, keripik singkong merupakan makanan ringan yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Bahkan keripik singkong menjadi makanan khas Indonesia yang digemari oleh banyak masyarakat. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya usaha kecil yang memjual keripik singkong.
Apabila dilihat dari ekonomis, usaha pembuatan keripik singkong mempunyai prospek yang menggembirakan. Karena dengan harga yang terjangkau, konsumen bisa menikmati keripik singkong yang renyah, gurih, dan nikmat. Seiring dengan populernya keripik singkong sebagai makanan ringan yang lezat dan bernilai gizi tinggi, maka permintaan konsumen dan pasar terhadap keripik singkong di berbagai daerah terus meningkat.

1.2  Rumusan masalah
1.    Bagaimana kriteria singkong yang baik untuk bahan makanan ?
2.    Bagaimana cara pembuatan keripik singkong ?

1.3  Tujuan
1.    Mengetahui kriteria singkong yang baik untuk bahan makanan.
2.    Mengetahui cara pembuatan keripik singkong.

2. Isi (Pembahasan)

2.1 Kriteria singkong yang baik untuk bahan makanan
 Singkong lebih dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu. Secara keseluruhan tumbuhan ini telah dimanfaatkan, baik daun maupun akarnya. Bagian akar disebut juga umbi, dengan dagingnya berwarna putih atau kekuning-kuningan bila dalam keadaan segar. Umbi singkong tidak tahan disimpan lama tanpa perlakuan khusus setelah dipanen kurang lebih selama dua hari. Pada saat itu, singkong telah mengandung racun yang ditandai oleh perubahan warna daging buahnya menjadi biru gelap. Racun itu adalah asam sianida.   
 Ada beberapa jenis singkong yang dikembangkan di Indonesia. Jenis atau varietas singkong digolongkan berdasarkan kadar asam sianida yang dikandungnya. Ada jenis singkong manis dan singkong pahit. Singkong manis dapat digunakan langsung karena mempunyai kadar asam sianida relatif rendah. Yakni kadarnya di bawah 40 mg asam sianida per kilogram (kg) umbi yang masih segar. Kadar sianida di bawah 40 mg dapat hilang ketika singkong dibilas air atau dimasak sampai matang, sehingga tetap menjadikan umbi singkong tidak dapat dikonsumsi secara langsung dalam keadaan mentah. Untuk kelompok singkong manis, diantaranya gading, adira I, mangi, betawi, metega, randu ranting, dan kaliki. Jenis singkong pahit mempunyai kadar asam sianida di atas 50 mg/kg umbi segar. Umumnya  digunakan untuk keperluan industri, seperti industri tapioka. Golongan singkong pahit adalah basiorao,  adira IV, muara, tapikuru, bogor, adira II, dan SPP. Berdasarkan penelitian beberapa ahli, dikatakan bahwa semakin tinggi kadar asam sianida dalam umbi, maka rasanya akan semakin pahit. Beberapa cara telah diterapkan untuk mengurangi senyawa racun itu, seperti perebusan, pemanasan, pengukusan, pencucian, dan pengeringan. Cara pencucian tergolong efektif untuk mengurangi racun sianida  karena asam sianida mudah terlepas ke dalam air rendaman. Sementara cara pengeringan dapat menguapkan senyawa beracun tersebut.
Hal terpenting untuk diperhatikan dalam menghidangkan aneka macam makanan dari bahan singkong yang aman dari racun ini adalah memilih umbi singkong dari jenis singkong manis dan melakukan proses pencucian seperti yang dianjurkan. Kadar asam sianida yang rendah di bawah 40 mg/kg umbi segar relatif aman, tidak membahayakan kesehatan, dan berasa manis. Karena itu, apabila mengkonsumsi umbi singkong dan beberapa jenis umbi - umbi lain yang mengandung sianida, sebaiknya memilih jenis umbi yang memiliki kadar asam sianida rendah dan masih dalam keadaan segar serta memperhatikan cara pengolahan untuk menghilangkan racunnya.

2.2  Pembuatan keripik singkong
Pembuatan keripik singkong sangat sederhana dan tidak dibutuhkan keahlian khusus, tetapi perlu diperhatikan dalam memilih singkong dan teknik pembuatannya. Apabila menggunakan bahan singkong yang berkualitas baik dan juga teknik pembuatan yang baik, maka akan menghasilkan keripik singkong yang enak dan renyah. Singkong yang baik untuk keripik adalah singkong yang masih muda yang berumur sekitar 3 bulan,tidak memiliki banyak serat, dan diolah ketika singkong masih dalam keadaan segar.
Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan keripik singkong adalah singkong, garam, bawang putih, air kapur sirih, air dan minyak goreng. Tahap-tahap pembuatan keripik singkong adalah sebagai berikut :
1.    Langkah awal pembuatan keripik singkong diawali dari memanen singkong yang sudah berumur sekitar 3 bulan. Dipilih singkong yang tidak terlalu tua, karena biasanya singkong yang tua cenderung lebih keras dibandingkan singkong yang muda.
2.    Singkong yang sudah dipanen lalu dibersihkan  dari kulit arinya,pembersihan ini dilakukan hingga tidak ada lagi kulit ari yang tersisa kemudian dicuci hingga bersih. Jika sudah di cuci dengan bersih, singkong tersebut di iris - iris. Pengirisan bisa dilakukan dengan dua cara yaitu vertikal dan horizontal, menurut selera dan nilai jualnya. Irisan harus tipis dan rata agar tidak keras.
3.    Bawang putih dan garam dihaluskan,kemudian dimasukkan ke dalam air,dan ditambahkan sedikit air kapur sirih.
4.    Kemudian irisan singkong dimasukkan ke dalam air yang sudah dibumbui lalu direndam ( sekitar setengah jam atau semalaman agar bumbunya meresap). Setelah itu ditiriskan, singkong yang telah direndam tersebut dikeringkan hingga benar - benar kering tanpa terkena sinar matahari secara langsung.
5.    Setelah singkong selesai dibersihkan dan diiris, kemudian masuk ke tahap penggorengan. Di saat menggoreng singkong, harus selalu dilakukan pengecekan agar tidak lengket satu sama yang lain. Dan dipastikan minyak untuk menggoreng singkong dalam keadaan cukup panas.
6.    Setelah keripik matang (bagian tepi irisan singkong bewarna kecoklatan), keripik singkong ditiriskan, selanjutnya keripik siap masuk ketahap berikutnya yaitu proses penimbangan dan pengemasan. Dalam proses ini tidak boleh sembarangan mengemasnya, harus dilakukan dengan teliti agar kemasan tertutup dengan benar.

3. Penutup
3.1  Kesimpulan
            Singkong yang baik untuk digunakan sebagai bahan makanan adalah singkong manis, karena memiliki kadar asam sianida yang relatif rendah sehingga tidak beracun jika dikonsumsi. Selain itu juga harus diperhatikan dalam cara pengolahannya serta memilih singkong yang masih segar untuk dijadikan bahan makanan.
            Singkong dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, salah satunya adalah keripik singkong. Dalam proses pembuatan  keripik, ada beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu pemilihan, pencucian, pemotongan, penggorengan, dan pengemasan.
            Dalam membuat suatu usaha, tujuan yang paling utama adalah memperoleh keuntungan. Dengan mengolah singkong menjadi keripik, akan diperoleh keuntungan yang lebih besar daripada menjual singkong secara langsung tanpa proses pengolahan. Dalam pembuatan usaha ini, diperlukan modal yang lebih besar, namun keuntungan yang diperoleh juga lebih besar, dan dari keuntungan tersebut, selain dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, juga dapat digunakan untuk modal usaha selanjutnya. Sehingga dengan usaha keripik singkong ini penghasilan petani akan meningkat.

3.2  Saran
Kita harus memahami peluang - peluang usaha yang ada disekitar. Dalam dunia agraris tentu banyak sekali hasil pertanian yang dapat diolah menjadi produk lain yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Sehingga dengan mengetahui cara pemanfaatan dari suatu hasil pertanian, kemudian menerapkannya dalam suatu usaha, akan diperoleh keuntungan yang lebih besar dan dapat meningkatkan penghasilan.




Daftar Pustaka

Adijaya, Yanto. 2012. Cara membuat keripik singkong, (Online), (http://www.resepsingkong.com/index.php/cara-membuat-keripik-singkong/) diakses 12 Januari 2013.

Husniati. 2010. Memilih Singkong Aman Dimakan, (Online), (http://www.radarlampung.co.id/read/opini/6565-memilih-singkong-aman-dimakan-) diakses 10 Januari 2013.